" Bismillahir Rohmanir Rahiim "

Kado Untuk Istriku

PERSEMBAHAN

Kado buat istriku
Yang selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT
Semoga dengan kado ini, 
Pintu kebersamaan kita semakin terbuka
Untuk menggapai secercah cahaya dalam keluarga
Di dalam suka, duka, pahit, manis, tawa dan tangis
Yang berpondasikan ridho ilahi dalam dakwah penuh ikhlas
Untuk menegakkan kalimat ilahi di muka bumi
Sehingga  kebahagiaan dunia dan akhirat akan kita gapai dalam mengarungi samudra kehidupan

SENANDUNG PUISI UNTUK ISTRIKU

Muhasabah Seorang Wanita Shalihah
Penulis : Anisa Riyanti

Istriku……
Jadilah engkau seorang wanita shalihah,
Yang hatinya dibalut rasa taqwa kepada Allah,
Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Dien Allah,
Yang senantiasa haus dengan ibadah kepada Allah,
Yang senantiasa dahaga akan mengharap ridha Allah
Yang sholatnya adalah bekal dirinya,
Yang tidak pernah takut untuk berkata benar,
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu,
Yang senatiasa bersama para mujahiddah Allah

Istriku……
Jadilah engkau seorang wanita shalihah
Yang menjaga tutur katanya,
Yang tidak bermegah dengan ilmu yang dimilikinya,
Yang tidak bermegah dengan harta dunia yang dicarinya,
Yang senatiasa berbuat kebajikan karena sifatnya yang penyayang,
Yang mempunyai ramai kawan dan tidak mempunyai musuh yang bersifat jahat

Jadilah engkau seorang wanita shalihah
Yang menghormati suaminya.
Yang senantiasa berbakti kepada orangtua dan keluarga,
Yang bakal menjaga kerukunan rumah tangga,
Yang akan mendampingi suami dalam mendidik anak-anaknya untuk mendalami Islam,
Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan,
Karena dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat.

Istriku……
Jadilah engkau seorang wanita shalihah,
Yang senatiasa bersedia untuk menjadi makmum imamnya
Yang hidup di bawah naungan Al-Qur'an dan qana'ah
Yang tidak dikotori dengan perhiasan dunia
Yang menjaga matanya dari berbelanja,
Yang sujudnya penuh kesyukuran dengan rahmat Allah ke atasnya.

Jadilah engkau seorang wanita shalihah
Yang selalu menjaga lisan, penyayang keluarga & suaminya,
Matanya kepenatan karena membaca Al-Qur'an,
Suaranya lesu karena penat berzikir,
Tidurnya lelap dengan cahaya keimanan,
Bangunnya Subuh penuh kesigapan
Karena dia sadar betapa indahnya menjadi wanita sholihah
melebihi perhiasan apapun di dunia
Semakin sadar bertambah usianya bertambah kematangannya.

Jadilah engkau seorang wanita shalihah
Yang senantiasa mengabdikan diri untuk menjadi mujahiddah Allah
Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat,
Yang mana buah kehidupan itu perlu dipelihara dan dijaga,
Agar tumbuh putik tunas yang bakal menjaga dirinya di alam baqa'
Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian.

Istriku……
Jadilah engkau seorang wanita shalihah
Yang tidak terpesona dengan buaian dunia,
Karena dia mengimpikan surga Allah.
Semoga senantiasa dirahmati olehNya...
Aamiin...

PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan, sehingga antara satu dengan yang lainnya saling melengkapi dalam sebuah kesempurnaan. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada nabiyullah Muhammad Saw. Yang telah mengamanahkan agama islam dan ajaran-ajarannya kepada kita, sehingga kita mempunyai pedoman hidup untuk menggapai kebahagiaan.
Kehidupan ini adalah misteri, manusia tidak ada yang mampu menyikap rahasia misteri itu secara sempurna, karena manusia adalah bagian dari misteri itu sendiri. Manusia mempunyai fenomena-fenomena menarik dan unik untuk dikaji karena padanya terdapat dua dimensi yang saling berkaitan yaitu dimensi ruh, (tidak mengenal ruang dan waktu) dan dimensi jasad (terbatas pada ruang dan waktu). Tidak akan ada misteri dalam hidup ini apabila Allah tidak menciptakan makhluk yang namanya manusia. Dialah kunci utama, karena dia adalah kholifah fil ard (wakil Allah di dunia).
Buku ini memcoba mengantarkan kita untuk memahami sebagaian kecil dari misteri ilahi, terkadang kita lalai untuk menyentuhnya, pada hal misteri itu salah satu pintu menuju kebahagian dunia dan akhirat.
Semoga buku ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi hidup kita, dan akhirnya kita dapat mempersembahkan yang terbaik bagi hidup ini. Dan semoga pernikahan kami di ridhoi oleh Allah Swt, menjadi keluarga  sakinah, mawadah, penuh rahmat dan limpahan karunia dariNya, Amin.
Selamat membaca !

                                                         Penyusun
Taufiq ibni Ahmad el-Syukri


MENJADI SUAMI DAMBAAN

A. Memilih Kriteria Calon Suami
Sebenarnya tidak mengapa kita menetapkan kriteria untuk calon pasangan kita, namun janganlah hal tersebut dijadikan tujuan utama, karena kriteria itu hanya terbatas pada hal yang bersifat duniawi, sesuatu yang tidak kekal dan suatu saat akan menghilang. Lalu bagaimana solusinya ? Saudariku, sebagai seorang muslim, standar yang harus kita jadikan patokan adalah sesuatu yang sesuai dengan ketentuan syariat. Karena hanya dengan itu kebahagian hakiki akan tercapai, bukan hanya kebahagian dunia saja yang akan kita dapatkan, tapi kebahagiaan akhirat yang kekal pun akan kita nikmati jika kita mempunyai pasangan yang bisa diajak bekerjasama dalam ketaatan kepada Allah.

Ada beberapa kriteria calon suami yang lebih kita utamakan, diantaranya yaitu : 
1.  Memilih calon suami yang mempunyai agama dan akhlak yang baik.
Dengan hal tersebut ia diharapkan dapat melaksanakan kewajiban secara sempurna dalam membimbing keluarga, menunaikan hak istri, mendidik anak, serta memiliki tanggung jawab dalam menjaga kehormatan keluarga. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ”Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan).
Seorang laki-laki bertanya kepada Hasan bin ’Ali, “Saya punya seorang putri, siapakah kiranya yang patut jadi suaminya ?” Hasan bin ’Ali menjawab, “Seorang laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, sebab jika ia senang ia akan menghormatinya, dan jika ia sedang marah, ia tidak suka zalim kepadanya.”
2. Memilih calon suami yang bukan dari golongan orang fasiq, yaitu orang yang rusak agama dan akhlaknya, suka berbuat dosa, dan lain-lain.
“Siapa saja menikahkan wanita yang di bawah kekuasaanya dengan laki-laki fasiq, berarti memutuskan tali keluarga.” (HR. Ibnu Hibban, dalam Adh-Dhu’afa’ & Ibnu Adi). Ibnu Taimiyah berkata, “Laki-laki itu selalu berbuat dosa, tidak patut dijadikan suami. Sebagaimana dikatakan oleh salah seorang salaf.” (Majmu’ Fatawa 8/242)
3. Laki-laki yang bergaul dengan orang-orang sholeh.
4. Laki-laki yang rajin bekerja dan berusaha, optimis, serta tidak suka mengobral janji dan berandai-andai.
5. Laki-laki yang menghormati orang tua kita.
6. Laki-laki yang sehat jasmani dan rohani.
7. Mau berusaha untuk menjadi suami yang ideal.
Diantaranya: Melapangkan nafkah istri dengan tidak bakhil dan tidak berlebih-lebihan; memperlakukan istri dengan baik, mesra, dan lemah lembut; bersendau gurau dengan istri tanpa berlebih-lebihan; memaafkan kekurangan istri dan berterima kasih atas kelebihannya; meringankan pekerjaan istri dalam tugas-tugas rumah tangga; tidak menyiarkan rahasia suami istri; memberi peringatan dan bimbingan yang baik jika istri lalai dari kewajibannya; memerintahkan istri memakai busana muslimah ketika keluar; menemani istri bepergian; tidak membawa istri ke tempat-tempat maksiat; menjaga istri dari segala hal yang dapat menimbulkan fitnah kepadanya; memuliakan dan menghubungkan silaturahim kepada orang tua dan keluarga istri; memanggil istri dengan panggilan kesukaannya; dan yang terpenting bekerjasama dengan istri dalam taat kepada Allah Ta’ala.

B. Pesona  Suami
Satu hal yang perlu kita ingat saudariku, bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Jangan pernah membayangkan bahwa laki-laki yang sholeh itu tidak punya cacat & kekurangan. Tapi, satu hal yang tidak boleh kita tinggalkan adalah ikhtiar dengan mencari yang terbaik untuk kita, serta bertawakal kepada Allah dengan diiringi do’a
Meski gambaran suami yang mempesona boleh jadi relatif, berbeda antara satu perempuan dengan perempuan lainnya, tetapi dapat dikatakan secara umum kaum perempuan membutuhkan pesona yang dapat lebih membuat mereka senantiasa mencintai suaminya.
Boleh jadi selama ini Anda para suami menyangka bahwa istri Anda mencintai Anda karena ia telah mendampingi, melayani, melahirkan dan mengasuh anak-anak Anda. Mungkin hal itu benar, tetapi untuk membuat perasaan istri Anda tidak berubah ia tetap selalu mencintai Anda dari waktu ke waktu dibutuhkan lebih banyak proses, perbuatan, tingkah laku yang semuanya bermuara pada satu titik bahwa Anda tetap mempesonanya, sehingga ia menganggap Anda layak untuk mendapatkan cintanya untuk selamanya.
Nah, para suami, beberapa saran berikut ini dapat membantu Anda untuk menjadi pribadi yang mempesona dimata istri Anda :
1. Memperhatikan penampilan luar.
Tidak disangsikan lagi bahwa penampilan luar dapat membangkitkan pesona pada jiwa perempuan. Suami yang dapat menjaga kebersihan dirinya, rapi dan perlente umumnya lebih mempesona ketimbang suami yang jorok, lusuh dan kumal. Bukankah Rasulullah SAW bersabda bahwa kebersihan itu cabang iman? Umar bin Khattab ra pun pernah berkata, “Perempuan menyukai kalau suaminya berhias untuk dirinya, sebagaimana laki-laki suka istrinya berhias untuk dirinya.”
2. Tidak Kaku dan Monoton
Suami seperti ini selalu mau belajar memahami perasaan istrinya, punya banyak cara dan gaya dalam mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang kepada istrinya, juga tidak enggan untuk menyatakan cintanya dengan kata-kata.
3. Terbuka
Suami seperti ini tidak enggan mengungkapkan harapan, keinginan dan perasaannya agar istri mengerti dan dapat melakukan hal yang sesuai dengan yang dikehendakinya. Ia bukan suami yang diam dan membiarkan istrinya dalam kesulitan menebak-nebak apa yang diinginkannya.
4. Matang
Kebanyakan perempuan ketika menikah menginginkan suaminya adalah orang yang siap melindungi, membimbing dan dapat menjadi tempat bersandar. Laki-laki yang matang seperti ini lebih mempesona perempuan, dibanding yang kekanak-kanakan dan emosional.
5. Peduli dengan Keluarga
Suami memiliki tanggung jawab dalam masalah nafkah, tetapi kesibukannya dalam pekerjaan atau hal lainnya tidak membuatnya menjadi orang yang acuh terhadap istri dan anak-anaknya. Ia mau menemani anak belajar dan tidak keberatan mengantar istrinya pergi menghadiri acara-acaranya.
6. Dapat Berbagi Rasa
Suami mempesona mau belajar bagaimana dapat ikut merasakan apa yang sedang dirasakan istrinya. Ia mau mendengar dengan penuh perhatian ketika istri sedang mengungkapkan permasalahannya, ikut merasakan kegelisahannya dan dapat membantu menentramkannya atau mengatasi permasalahannya. Ia adalah tempat curhat istrinya yang setia dan dapat dipercaya.
7. Mencintai Orang Tua, Saudara dan Kerabat Istri
Anda akan semakin mempesona istri Anda manakala Anda mencintai orang tuanya, menyayangi saudara-saudaranya dan bersikap baik kepada kerabatnya. Dan jika Anda senantiasa bersikap demikian maka percayalah ia pun akan berusaha keras untuk mencintai orang tua Anda dan bersikap baik pada saudara dan kerabat Anda.
Jangan ragu dan gengsi untuk melakukan saran-saran diatas, mulailah sekarang juga maka Anda akan takjub mendapati limpahan cinta istri Anda yang seolah tanpa batas, karena begitulah sifat dan karakter perempuan, ia akan memberi lebih dari apa yang Anda berikan kepadanya!

ISTRI SHOLIHAH ADALAH DAMBAAN

A. Ciri-ciri Istri Sholihah
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.  (QS. 30:21)
Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar shalihah, dan seterusnya menerima pahala surga yang penuh kenikmatan dari Allah SWT.
Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

1- Taat Kepada Allah dan RasulNya
Seorang perempuan sholihah itu pertama kali disifati dengan karakter ketaatannya kepada Allah swt. Mengapa kita menempatkan ketaatan kepada Allah ini sebagai karakter utama seorang kekasih? Jawabannya karena sebagai kekasih seorang itu mesti memelihara kecantikannya. Dan kecantikan hakiki seorang perempuan itu adalah pada ketaatan kepada Allah Swt. Ini adalah puncak kecantikan batin, sebagaimana digambarkan Ibnul Qayyim. Dan kecantikan batin ini akan memperindah dan menyempurnakan kecantikan lahir.
Ketaatan kepada Allah diwujudkan dalam keimanan dan mewujudkan keyakinannya ini dalam amal perbuatan, taat terhadap semua aturan yang Dia tetapkan bagi perempuan muslimah, yang cepat menyadari kekeliruan dengan bertaubat, yang rajin beribadah, berpuasa dan senantiasa menjelajah kerajaanNya, ciptaanNya dan tanda-tanda keesaanNya dan kebenaran pengaturanNya di alam semesta. Inilah cakupan yang amat menyeluruh dari sifat keislaman bagi muslimah sholihah
Diantara ketaatan praktis kepada Allah swt yang saat ini banyak ditinggalkan perempuan muslimah adalah berbusana menutup aurat (QS an Nuur:31 dan al-Ahzab:59). Ini merupakan fitnah yang amat serius, sebab Rasulullah saw pernah menegaskan,”Orang-orang perempuan yang berpakaian tetapi seperti telanjang, meliuk-liukan badannya dan rambutnya disasak, mereka tidak akan masuk surga, juga tidak akan mencium baunya surga, padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak amat jauh.”(HR.Muslim)

Dikatakan taat kepada Allah Saw dan RasulNya, apabila seorang wanita memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
a. Mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW. melebihi dari segala-galanya.
b. Wajib menutup aurat
c. Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
d. Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada muhrim bersamanya
e. Sering membantu dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
f. Berbuat baik kepada ibu & bapak
g. Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
h. Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
i. Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat Kepada Suami
Perempuan yang sholihah, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri 1 ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) 2 (QS. 4:34)
Di dalam ayat tersebut mengendung dua maksud : Pertama. Tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya; Kedua. Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli istrinya dengan baik.
Rasulullah saw menyampaikan, ”Jika seorang istri itu telah menunaikan shalat lima waktu, shaum di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dipersilakan kepadanya: masuklah ke Surga dari pintu mana yang kamu suka." (HR Ibnu Hibban, al-Bazzar, Ahmad dan Thabrani, Albani menyatakan keshahihannya).
Pada pengajarannya yang lain, Rasulullah saw berkata,”Perempuan mana saja yang meninggalkan dunia sementara suaminya meridhainya pasti masuk Surga." (HR At- Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sebaliknya kedurhakaan kepada suami akan mendatangkan kutukan dari Allah, para malaikat dan segenap manusia. Cukuplah pelajaran yang terdapat pada surat at-Tahrim menjadi peringatan bagi kaum muslimah.
Diantara sikap taat para istri kepada para suami adalah meminta ijin kepada suami jika hendak keluar rumah (tidak keluar rumah kecuali dengan ijin suami), tidak meminta bercerai tanpa alasan yang dibenarkan syariah, menjaga kesopanan dan kehormatan saat keluar rumah, tidak mengeraskan suara melebihi suami, tidak membantah suaminya dalam kebenaran, dan tidak menerima tamu yang dibenci suaminya ke dalam rumah, apalagi bermesraan dengan lelaki lain.
Dikatakan taat kepada suami, secara garis besar meliputi beberapa hal, diantaranya :
a. Memelihara kewajipan terhadap suami
b. Sentiasa menyenangkan suami
c. Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
d. Tidak cemberut di hadapan suami.
e. Tidak menolak ajakan suami untuk tidur. 
f.  Tidak keluar tanpa izin suami.
g. Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
h. Tidak membantah suaminya dalam kebenaran. 
i. Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
j. Senantiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tanggal

B. Lembut dan Pemalu
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan dengan kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami" …(QS. 28:25)
Al Quran yang merupakan kalam Allah tak pernah menyampaikan sesuatu yang sia-sia. Begitu pula dengan disampaikannya sifat malu-malu pada ayat di atas, tentulah tersimpan hikmah untuk menggambarkan kemuliaan sifat perempuan
Malu sendiri adalah bagian dari iman. Bahkan sebuah hadits pada Kumpulan 40 Hadits an-Nawawiy mengungkapkan: “Jika kamu tidak malu, maka lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan.” Penafsiran hadits ini paling tidak ada dua. Pertama, malu menjadi parameter apakah sebuah perbuatan layak dilakukan atau tidak. Kedua, orang yang rendah rasa malunya, akan melakukan apapun yang dia mau.
Sifat pemalu ini menunjukkan kemuliaan dan penjagaan kemuliaan dirinya. Bahkan sifat sopan dan pemalu ini dijadikan daya tarik pada bidadari, sebagaimana disebutkan pada ayat-ayat berikut:
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya … (QS. 55:56)
Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka ni'mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (QS. 55:70-72)

C. Memiliki Perasaan Cinta
Rasulullah saw bersabda, ”Dunia ini perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan yang shalihah.” (HR Muslim). Kata perhiasan terkait dengan makna keindahan. Seorang perempuan shalihah senantiasa menjaga daya tarik dirinya bagi suaminya. Isyarat tentang para bidadari menggambarkan keindahan dan keadaan penuh cinta pada mereka.
Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. (QS. 56 : 22-23)
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung1, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (QS. 56:35-37)
Maksud : 1. Maksudnya mereka diciptakan tanpa melalui kelahiran dan menjadi gadis

Rasulullah saw mengisyaratkan keadaan istri terbaik, ”Istri yang paling baik adalah, bila suami memandang kepadanya memberikan kebahagiaan; Bila menyuruhnya, mentaatinya.; Bila sang suami bepergian, ia menjaga dirinya dan hartanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Iroqi)
Istri shalihah senantiasa menyenangkan hati suaminya dan menjaga suasana mesra tetap bersemi dalam keluarga. “Sesungguhnya apabila seorang suami menatap istrinya dan istrinya membalas pandangan (dengan penuh cinta kasih), maka Allah menatap mereka dengan pandangan kasih sayang. Dan jika sang suami membelai tangan istrinya, maka dosa mereka jatuh berguguran di sela-sela jari tangan mereka." (HR Maisaroh bin Ali dari Abu Said bin al-Khudri)
Saat ini para suami dihadapkan pada godaan besar di sisi hubungan intim pria-wanita. Banyak perempuan yang secara sadar atau tidak telah menjadi penggoda kaum pria baik langsung ataupun tak langsung. Maka menjadi salah satu tanggung jawab mulia bagi para istri untuk membantu para suami mencurahkan cinta mereka pada sesuatu yang halal. Di sinilah makna larangan bagi para istri menolak ajakan para suami, seperti tercatat dalam pengarahan Rasulullah saw berikut ini :
Bila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu ia menolak sehingga suaminya semalaman marah kepadanya, maka malaikat mengutuknya hingga pagi." (Muttafaqun alaihi)
Jadi hadits ini mesti ditempatkan dalam kerangka menjaga hubungan mesra dan cinta; Bukan menempatkan perempuan dalam posisi tertekan dan terpaksa dalam menjalankan hubungan intim suami-istri)

MEMBANGUN KELUARGA
DALAM PONDASI IMAN DAN TAQWA

Keluarga sakinah atau rumah tangga yang tenteram dan damai, tak pelak merupakan dambaan setiap insan. Suami, istri, dan anak-anak senantiasa menginginkan kehidupan keluarga mereka harmonis. Suami bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang cakap dan bertanggung jawab, istri setia mendampingi dalam suka dan duka, anak-anak mereka riang, sholeh, cerdas, dan menenteramkan hati. Komunikasi di antara mereka terjalin secara harmonis dalam taburan cinta dan kasih sayang. Namun bagaimana membangun rumah tangga yang sakinah itu? Memang tidak mudah karena yang menjadi komponen utamanya adalah jiwa manusia.
Untuk mewujudkan bangunan rumah tangga yang ideal itu, banyak hal yang harus diwujudkan. Salah satu, dan ini yang paling mendasar, adalah bahwa rumah tangga harus dibangun dengan landasan nilai-nilai hukum yang syar’i dan masing-masing pihak di dalamnya berkomitmen untuk tetap berada dalam rambu-rambunya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw “Aku tinggalkan dua perkara kepadamu, apabila engkau berpegang teguh kepada keduanya, pastilah engkau tidak akan tersesat untuk selama-lamanya. Kedua perkara itu adalah Al-Qur’an dan As-Sunah” 
Hubungan antara seorang suami istri merupakan hubungan yang sangat penuh dengan hal yang mengagumkan. Tidak mudah digambarkan dengan kata-kata, betapa rasa cinta, kasih sayang, keintiman, kedamaian serta kesejukan yang ada mengisi hati kedua pasangan manusia. Penjelasan rasional adalah bahwa semua inilah anugerah dari Allah, dan semua itulah kehendak Allah. Dengan semua kuasa dan kehendakNya, Dialah yang menciptakan dan membuat perasaan ini hadir di hati pasangan suami istri.
Islam telah memberikan nilai-nilai hukum ini secara memadai, agar perjalanan rumah tangga senantiasa terbimbing di jalan yang benar dan diridhai Allah Swt. Memang, aturan hukum bukanlah segalanya, namun tanpa aturan hukum sebagai landasannya, segalanya menjadi tak beraturan. Rumah tangga membutuhkan banyak hal untuk menjadi sakinah dan semuanya harus dimulai dengan kepatuhan kepada hukum. Lebih dari itu, syariat Islam sebagai manifestasi dari kasih sayang Allah, telah menjamin bahwa dengan berpegang teguh padanya, manusia akan diantarkan menuju kehidupan yang bahagia, di dunia dan di akhirat.
Kesetiaan... kesetiaan... sekali lagi kesetiaan merupakan sifat dan karakter setiap mukmin atau mukminah sejati. Bukan kesetiaan duniawi , tetapi kesetiaan ukhrowi. Kesetiaan khas dengan nilai-nilai Ilahi : Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (At Taubah: 111)
          Keluarga yang dibagun dengan pondasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt, dengan menjalankan segala perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, insyaAllah dimana pun keberadaan keluarga itu, begaimana pun keadaan keluarga itu, Allah akan menuntunNya dan memberikan curahan rahmat sehingga kebahagiaan di dunia dan di akhirat akan mudah tercapai.
Rasulullah juga menekankan kepada seseorang yang mau menikah atau sudah berkeluarga untuk lebih memperhatikan kemuliaan islam, sebagaimana sabdanya,“ seseorang itu dinikahi karena empat hal : karena kecantikannya (ketampannya), karena kekayaannya, karena keturunannya, karena agamanya. Barang siapa lebih mengutamakan memilih agama, maka dia akan mendapatkan kemuliyaan “ (HR. Bukhuri dan Muslim), di dalam hadits yang lain dikatakan “Barang siapa menikahi seseorang perempuan hanya karena kemuliyaan, maka Allah tidak akan menambah kepadanya kecuali kehinaan. Barang siapa menikahi seseorang perempuan karena hartanya, maka Allah tidak akan menambah kepadanya kecuali kefakiran. Barang siapa menikahi seseorang perempuan karena ingin menjaga pandangan mata, memelihara kemaluan dari perbuatan zina, atau menyambung tali persaudaraan, maka Allah akan mencurahkan keberkatan kepada keduanya” (HR. Tabroni)


NASIHAT PERNIKAHAN
Bila ada surga di dunia itu adalah rumah tangga yang bahagia, rumah tangga yang penuh dengan rasa sakinah, mawaddah dan rahmah. Dan bila ada neraka di dunia itu adalah rumah tangga yang hancur, suami istri saling menyalahkan, curiga, tidak saling mencintai dan jauh dari rasa sakinah mawaddah dan rahmah.
Nasihat ini mengajarkan pada calon suami-istri untuk bisa mempelajari kenyataan hidup bahwa kebahagiaan bahtera rumah tangga hanya bisa digapai dengan pergaulan yang baik dan lemah lembut antar keduanya. Pergaulan yang baik akan mampu menghantarkan pasangan suami intri kepada masa – masa bahagia dan kehidupan yang menyenangkan
A.  Nasihat Untuk Calon Istri
Jagalah kemuliaanmu. Jangan pernah kamu menyakiti ayah dan ibumu. Bila kau menikah, maka hormatilah suamimu dan hargailah ucapannya. Jaga kehormatan suamimu karena engkau adalah laksana pakaian baginya yang mampu menampakkan kebaikannya dan menutupi kekurangannya. Pergunakanlah waktu kedatangannya dari pekerjaannya. Jadilah kau orang yang menyenangkannya dengan senyum dan kasih sayangmu padanya. Jangan pernah kau durhaka pada suami dalam keadaan apapun, khususnya di saat ia sedang dalam kondisi sulit. Ingatlah, wanita dikatakan sebagai golongan yang paling mudah mendapatkan surga sekaligus paling mudah mendapatkan bagian neraka. Mudah baginya memasuki surga karena dia hanya perlu berbuat kebaikan dan taat kepada suaminya dan mudah baginya mendapat balasan neraka apabila ia mendurhakai dan menghina suaminya sendiri. Oleh karenanya, peluang inilah yang harus kau rebut dengan taat dan menghargai suamimu. Keras kepala dari kedua belah pihak hanya bisa diselesaikan dengan pemutusan hubungan suami isteri dan itu sangat tidak baik untukmu. Indikasikan keluarganya dengan semua yang baik. Hormatilah ibunya dan ketahuilah bahwa ia tetap menjadi ibunya walau ia kini telah menjadi suamimu. Allah telah mewajibkan suamimu untuk tetap taat kepada ibunya dan mencintainya dengan tulus sebagaimana kelak anak keturunanmu pun diwajibkan hal yang sama terhadapmu. Hormati pula ayahnya dan jadikanlah ia seperti ayahmu sendiri.
Anak–anakmu adalah bagian dari tubuh dan darahmu. Jadikanlah prioritas utamamu untuk dapat merawat mereka dengan penuh kasih dan sayang. Jadikanlah pula mereka generasi yang bahagia dan mencintai negerinya dan keluarganya. Engkau adalah ratu di rumahmu dan kau mengendalikan kerajaan kecil di rumahmu. Karenanya siapkanlah kemampuan hingga kau mampu menanggung amanat tersebut dan kaupun kelak mendapatkan keridhoan Ilahi.
B. Nasihat Untuk Calon Suami
Jadilah kau raja di rumahmu. Cintailah isterimu dengan tulus dan jadikanlah ia sebagai ratumu. Buat ia bangga menjadi permaisuri di kerajaanmu dengan berlandaskan cinta kasih dan ketaatan kepada Allah SWT. Berikanlah dirinya makanan yang cukup dan persembahkan untuknya beragam jenis pakaian. Belikan untuknya minyak wangi karena wanita menyukai minyak wangi. Buatlah dirinya bahagia selama kau hidup dan berilah nafkah yang baik dan halal untuk isteri dan anak – anakmu
Sesungguhnya seorang istri laksana cermin bagi suaminya dan menjadi bukti akan apa yang diusahakannya dalam mencapai kebahagiaan ataupun kesengsaraan. Engkau adalah laksana pakaian baginya yang mampu menampakkan kecantikan diri dan pribadinya serta menutupi setiap kekurangannya. Jangan terlalu keras dalam rumah tanggamu karena isteri diciptakan dari tulang rusukmu, bagian dari dirimu. Tulang rusuk berada di tempat yang terlindung sehingga isterimu pun ada untuk kau lindungi. Sebagaimana tulang rusuk yang bengkok, berwasiatlah yang baik terhadap isterimu karena jika engkau keras dalam meluruskan maka ia akan patah dan jika engkau biarkan maka selamanya ia akan bengkok
Engkau adalah imam dan pemimpin dalam keluarga sehingga berilah contoh yang baik. Sikap lemah lembut akan mampu menggetarkan hati wanita disaat ia melakukan suatu kesalahan ataupun saat ia melakukan satu perbuatan buruk. Berikanlah apapun yang diinginkannya selama kau mampu mewujudkannya. Berikan pula padanya kesenangannya hingga ia pun akan menyenangkanmu dan membuatmu bahagia. Bila tidak demikian maka hidupmu akan hancur berantakan. Cobalah sesekali Anda luangkan waktu untuk melakukan kegiatan secara periodik dengan istri Anda. Ingat rasul juga pernah meluangkan waktunya untuk berlomba lari dengan Aisyah r.a. Keluar dengan istri sesering mungkin, lakukan aktivitas bersama, mengunjungi teman bersama, piknik bersama atau sekedar berbelanja di mall bersama.
Dekatkan dirimu kepadanya dan panggillah dirinya dengan panggilan yang menyenangkan. Ingatlah, sebaik apapun istri yang Allah kirimkan untukmu, kalau pikiranmu sibuk membayangkan tentang kekurangannya maka engkau akan dapati kekurangan dan keburukan sebanyak yang engkau sanggup untuk mencatatnya. Akan tetapi jika engkau menyibukkan diri melihat kelebihan dan kebaikannya, maka engkau akan dapati kebaikan sebanyak yang ada pada dirinya dan itu akan membahagiakan hidupmu. Oleh karena itu, hormatilah dirinya dan tunjukkanlah rasa kasih sayangmu yang konsisten.
 Lakukan usaha terbaikmu untuk menjadi terbaik bagi istri dengan kata-kata dan dengan perbuatan. Bicaralah padanya dengan baik, senyum padanya, minta nasehatnya, mintalah pendapatnya, dan luangkan waktu yang berkualitas dengannya dan selalu ingat bahwa rasul bersabda “Yang terbaik diantara kamu adalah terbaik memperlakukan istrinya”.
Janganlah anda menunggu-nunggu mukjizat, karena isteri anda adalah unik dengan karakternya dan janganlah anda memaksanya berubah sekehendak anda. Terimalah dirinya apa adanya, tutuplah mata dari kelemahan-kelemahannya dan bukalah mata dari kelebihan-kelebihannya. Insya Allah isteri anda akan semakin mencintai anda.
Disamping itu, sayangi dan hormati orang tuanya sebagaimana orang tuamu sendiri. Kemudian jangan sekali-kali membuat ibumu marah kepadamu karena rintihannya akan langsung didengarkan oleh Allah dan kaupun akan mendapatkan hukuman – Nya.

RENUNGAN BUAT SANG SUAMI
(Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)
Wahai sang suami ....
Apakah berat bagimu, untuk tersenyum di hadapan istrimu di kala dirimu masuk menemui istri tercinta, agar engkau meraih pahala dari Allah?!!
Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala dirimu melihat anak dan istrimu?!!
Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat engkau menghampiri dirinya?!!
Apakah gerangan yang memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan menyuapkannya di mulut sang istri, agar engkau mendapat pahala?!!
Apakah susah, apabila engkau masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap :
"Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh"
agar engkau meraih 30 kebaikan?!!
Apakah gerangan yang membebanimu, jika engkau menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!
Tanyalah keadaan istrimu di saat engkau masuk rumah!!
Apakah memberatkanmu, jika engkau menuturkan kepada istrimu di kala masuk rumah : "Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun".
Sesungguhnya, jika engkau benar-benar mengharapkan pahala dari Allah walaupun engkau dalam keadaan letih dan lelah, dan engkau mendekati sang istri tercinta dan menggaulinya, niscaya dirimu akan mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :"Dan di dalam mempergauli isteri kalian ada sedekah".
Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika engkau berdoa dan berkata : “Ya Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya”
Sesungguhnya ucapan baik itu adalah sedekah. Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
Berhubungan badan mendapatkan pahala.

RENUNGAN BUAT SANG ISTRI

(Syaikh Mustofa Al-‘Adawy)
Wahai sang Istri ....
Apakah akan membahayakan dirimu, apabila engkau menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi simpul senyum yang manis di saat dia masuk rumah?
Apakah memberatkanmu, apabila engkau menyapu debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya.?!!
Apakah engkau merasa sulit, jika engkau menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk.!!!
Mungkinkah akan menyulitkanmu, jikalau engkau berkata kepada suami : "Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku".
Wahai sang istri…
Berdandanlah untuk suamimu dan harapkanlah pahala dari Allah di waktu engkau berdandan, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan
Pakailah parfum yang harum, dan ber-make-uplah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.
Jauhi dan jauhilah bermuka masam dan cemberut.
Janganlah engkau mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang bermaksud merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.
Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.
Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan lemah-lembut, sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan menduga hal-hal yang jelek ada pada dirimu.
Selalulah dirimu dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.
Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta kesedihan yang menimpanya.
Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.
Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena surat itu dapat mengusir setan.
Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk melakukan puasa sunah, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan janganlah engkau menghalanginya untuk menjalin hubungan siraturrahim dengan karib kerabatnya.
Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu, serta kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "Dan Rabbmu berkata : “Serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu” (Al-Ghafir : 60).

AYAT- AYAT CINTA


1.     Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)
2.    Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah : 24)
3.    Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. Al-Baqoroh : 24)
4.    Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (QS. Maryam : 96)
5.    Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS. Al-Baqoroh : 235)
6.    Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran : 14)
7.    Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-Kahfi : 46)
8.    Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)
9.    Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS. Al-Kahfi : 7)
10. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisaa’ : 1)
11.  Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqarah : 223 )
12. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. An-Nisaa’ : 19)
13. Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur : 32)
14. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nuur : 31)
15. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)
16. Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al-A’raf : 26)
17. Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. An-Nisaa’ : 32)
18. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath-Thalaaq : 2-3)
19. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. (QS. An-Nur : 33)
20.Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya. (QS. An-Nisaa’ : 4)
21. Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Al-Baqoroh : 236)
22.Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid : 20)
23.(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran : 76)
24.Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya. (QS. An-Nisaa’ : 4)
25.Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). (QS. An-Nisaa’ : 22)
26.Dan barangsiapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kemasyakatan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa’ : 25)
27.Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. Al-Baqoroh : 221)
28.Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An-Nisaa’ : 3)
29.Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata ?  Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. (QS. An-Nisaa’ : 20-21)
30.Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa’ : 23) 
31. dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. An-Nisaa’ : 24)
32.Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. (QS. Al-maidah : 5)
33.Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya. (QS. Al-Ahzab : 49 )
34.Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. Al-Baqoroh : 221) 
35.Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqoroh : 222) 
36.Kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqoroh : 226) 
37.Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqoroh : 228) 
38.Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqoroh : 229) 
39.Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui (QS. Al-Baqoroh : 230) 
40.Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqoroh : 231)
41. Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqoroh : 232)
42.Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh : 233)
43.Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS. Al-Baqoroh : 234)


SENANDUNG CINTA DI PELAMINA ASMARA
Kado buat sahabat kami
Taufiq ibni Ahmad el-Syukri

Sahabat………………..
Dulu, ketika dawai-dawai senja mengukir sengsara lewat derita
Waktu mengkoyak-koyak jiwa dalam prahara
Musim tak lagi menentu mengenyangkan perut manusia
Namun, dengan ketabahan hati suci
Perjuangan tanpa mengenal henti dan persahabatan sejati penuh arti
Sang surya masih tetap menyinari kita, membelai kita
Memberikan sejuta mimpi dan kenangan
Demi masa depan yang lebih gemilang

Sahabat…………………
Dulu, ketika panas menyengat tubuh
Keringat bercucuran mengalir dalam perjuangan
Kau katakana : “ ini adalah ujian Allah
Dan langkah awal Allah mengantarkan langkah kita menuju kesuksesan
Untuk itu kawanku, kita harus bersabar”
Dulu, ketika hujan mendera-dera kulit kita
Air mengguyur jiwa dan raga
Kau katakana : “ini adalah nikmat dari Allah
Yang kan mengantarkan  dunia menuju kesuksesan
Untuk itu kawanku, kita harus bersyukur”

Sahabat………………….
Siapakah orang yang berjalan merangkak tertatih-tatih dalam pengembaraan itu ?
Siapakah orang yang berjalan merangkak tertatih-tatih dalam perjuangan itu ?!!
Dengan langkah gontai jalan becek tak menentu
Merangkai kata-demi kata, membangun motivasi diri
Mengumpulkan titik demi titik , membangun sepercik api kehidupan
Mengontrol pikiran, menata hati, agar bijak bertindak
Memahami, makna kehidupan.

Sahabat ……………………
Kini, langkahmu mulai manapak selangkah demi selangkah
Menaiki tangga-tangga kehidupan.
Angin kesejukan cinta mulai membelai tubuhmu 
Semua tangan menyapamu dengan kebahagiaan
Semua wajah tersenyum memandangmu dengan simpatik
Terbangkanlah sayap-sayapmu, tuk menggapai cita dan cinta
Menuai rahmat, menyongsong takdir
Menjemput karunia ilahi.

Sahabat ……………………
Sekian lama kau mencari, mengintrospeksi diri sendiri
Memandang tanpa hentang, memilih tanpa kenal henti
Berbekal pelita ilahi dalam diri
Ternyata, di sinilah, di singgasana ini
Kau telah menemukan takdir-Nya
Merajut cinta, membesarkan jiwa, menuai sebutir mutiara keAgungan-Nya
Melodi kesucian mulai di ikrarkan, senandung cinta mulai didendangkan
Kesedihan mulai dihapuskan
Dan kebahagiaan tersebar di penjuru langit dunia
Kini, kau dua, dalam satu kesatuan jiwa yang berbeda
Memadu cinta dalam indahnya rona-rona malam
Melukis pelangi di siang hari dengan kebahagiaan suci nan abadi.

Sahabat……………………….
Cinta tidak membutuhkan apa-apa
Melainkan, ia hanya butuh pengorbanan, kasihsayang, pengertian dan kesetiaan
Siramilah ia dengan kesejukan embun jiwa
Belai ia dengan asmara, lunakkan hatinnya dengan cumbu rayu
Peluk ia dengan cahaya ilahi
Malam-malammu adalah malam keridhoan
Malam-malammu adalah malam dzikir panjang
Dan siang harimu adalah ibadah disetiap langkahmu

Sahabat………………………..
Jadilah engkau mutiara dalam keluarga
Tempatkanlah kedudukanmu pada posisi keAgungan-Nya
Milikmu adalah miliknya, kepunyaannya adalah kepunyaanmu
Sinarilah hari-harimu dengan syukur atas karunia-Nya
Minimalisir konflik dalam hidup, karena tiada kemuliaan kecuali kemuliaan-Nya
Ku nanti kebahagiaanmu di ujung kesucian malam

Sahabat…………………….
Dalam sujudku, aku memohon :
“ Ya Allah, berkahilah pernikahan mereka
berkahilah kehidupan mereka berdua
satukan mereka berdua dalam kebaikan
dan berikanlah petunjuk dalam keridhoan-Mu”

Sahabat…………………….
Kunanti kabahagiaanmu disetiap hembusan nafas hidupku
Salam persahabatan
Sukses, gapai cita-cita setinggi langit tuk menggapai ridho-Nya.

    Dari
                         Sahabatmu

DAFTAR  PUSTAKA


Al-Qur’an
Ensiklopedi Wanita Muslimah. Haya bintu Mubaroh Al-Barik

Template by:
Free Blog Templates